29 Nov 2017

Guru Pantang Mengeluh Memikul Amanah sebagai Guru

TUGAS-tugas berat tidak akan pernah menjadi kendala bagi guru yang bertintegritas dalam menunaikan kewajiban dan tugasnya. Tugas-tugas yang banyak juga tidak pernah menjadi alangan bagi seorang guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya itu.

Jika dipikir-pikir, guru memang mempunyai tugas yang sangat banyak dan berat. Tapi tugas-tugas guru itu juga disebut sebagai tugas mulia yang diharapkan menimbulkan rasa bangga kita melakukannya. Ketika guru menunaikan kewajibannya di depan kelas, guru berarti tengah berhadapan dengan anak-anak bangsa yang mempersiapkan masa depannya di hadapan gurunya. Masa depan anak-anak adalah masa depan dari bangsa itu sendiri. Dan itu menjadi tanggung jawab seorang guru. Maka guru tentu tidak layak mengeluh.

Sebagai guru, dengan tanggung jawab membina, membimbing dan memberikan pencerahan kepada peserta didik, sudah pasti itu bukan tugas ringan. Mendidik dan mengajar adalah dua tugas yang melekat antara satu dengan lainnya. Dua sisi dari satu mata uang yang sama. Sisi manapun, sama pentingnya. 

Mengajar saja tanpa mendidik akan membuat siswa sebagai peserta didik yang kehilangan jati diri kemanusiaannya yang hakiki. Tapi mendidik saja tanpa memberi pengajaran dan pengetahuan akan menajdikan anak-anak menjadi manusia pengikut buta tanpa memahami yang sesungguhnya. Manusia yang kelihatannya baik tapi tidak cerdas, itulah manusia yang tanpa ilmu dan pengetahuan.

Manusia sebagai makhluk dengan ciptaan pisik dan psychis yang komplit akan menjadi sia-sia dan kehilangan keseimbangan jika hanya diberikan pengajaran saja. Pendidikan yang berhubungan karakter dan akhlaknya juga sama pentingnya disampaikan. Itulah sebabnya guru tidak cukup hanya mengajar tapi juga wajib mendidik. Dan itu pulalah sebabnya tugas guru itu sangat berat tapi juga mulia.

Dalam keseharian, guru ternyata tidak hanya mengerjakan tugas-tugas mendidik dan mengajar yang berhubgungan langsung dengan peserta didiknya. Tapi guru terkadang juga dituntut melaksanakan tugas-tugas yang tidak ada kaitannya dengan siswa seperti tugas-tugas administrasi.

Jika tugas-tugas administrasi itu masih berkaitan dengan tugas-tugasnya sebagai pendidik seperti membuat perangkat pembelajaran, menyusun soal-soal ujian, menganalisis hasil ujian, tentu saja tugas-tugas ini dapat dimaklumi. Tapi jika guru harus juga mengurus tugas-tugas administrasi seperti urusan kenaikan pangkat, urusan gaji berkala, memperpanjang NRG dan yang sejenisnya yang sejatinya adalah tugas dan kewajiban dari pegawai tata usaha (tenaga kependidikan non guru) maka akan semakin bertambahlah beratnya tugas-tugas guru. Tapi guru berintegritas dan bersemangat akan tetap melakukan semua itu.

Untuk dan atas itu semua, jika pun ada sekolah yang masih memberatkan guru dengan tugas-tugas administrasi seperti itu, maka guru tetap saja akan tegar. Guru biasanya tidak akan mengeluh dengan kenyataan seperti itu. Guru akan berusaha saja melaksanakannya. Hanya saja, sekolah-sekolah yang masih membebankan tugas-tugas administrasi yang seharusnya dilaksanakan Tata Usaha, perlu mengubah kebijakannya. Janganlah guru disuruh melaksanakan tugas-tugas yang seharusnya menjadi tugas dan tanggung jawab tenaga kependidikan. Urusan administrasi haruslah menjadi tugas pegawai di Tata Usaha.***

SHARE THIS

Author:

M. Rasyid Nur Pensiunan Guru PNS (2017) dan tetap, mengabdi di pendidikan serta organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan

Facebook Comment

0 Comments:

Silakan Beri Komentar